Menatap SMSI Tahun 2021, Pemuda GMIM Gelar Forum Group Discussion

oleh -1,012 views
Anggota KPSG Bidang Pengkaderan dan Komisi Pemuda Jemaat GMIM Bukit Zaitun Malalayang
Anggota KPSG Bidang Pengkaderan dan Komisi Pemuda Jemaat GMIM Bukit Zaitun Malalayang

MANADO – Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM (KPSG) melalui bidang penelitian dan pengembangan bekerja sama dengan bidang pembinaan dan pengkaderan, menggelar Focus Group Discussion (FGD), Kamis (18/02/2021), bertempat di Gedung Gereja GMIM Bukit Zaitun Malalayang 1 Timur.

Menurut Ketua Pemuda Jemaat GMIM Bukit Zaitun Malalayang Satu Timur, Pnt. Krisdianto Maradesa,SH, mengatakan, kegiatan FGD bertemakan “Pemuda GMIM Menatap SMSI”. Menghadirkan pembicara yakni Pdt Dan Sompe selaku Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM), Pdt Joppy Lontoh selaku tim kerja perumusan Tata Gereja GMIM 2007 dan 2016), dr Grace Korompis selaku ahli Epidemologi di Universitas Samratulangi (Unsrat). Serta penanggap yakni Jeremia Damongilala, Franky Mocodompis, Lando Sumarauw yang merupakan senior pemuda GMIM.

“Forum Group Discussion ini, membahas rencana pelaksanaan Sidang Majelis Sinode Istimewa (SMSI) tahun 2021 Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM)”ujar Pnt Anto spaan akrabnya, Saat diwawancarai oleh Portalsulutnews.com,Sabtu (20/02/2021).

Sementara itu Pnt. Halvy Kolondam, saat membacakan hasil rekomendasi FGD menyampaikan, sesuai rekomendasi GMIM para pemimpin gereja harus menjadi teladan

” Pimpinan Gereja harus menjadi teladan mentaati Tata Gereja GMIM Tahun 2016. Karena itu menjadi landasan aturan penatalayanan kita”tandas Pnt Halvy.

Lanjutnya, meninjau kembali keputusan pelaksanaan SMSI. Sangat diharapkan agar benar-benar tidak bertentangan dengan Tata gereja.

Dilain sisi dikatakan Pnt Halvy, GMIM harus menjadi teladan dalam hal menaati protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang dianjurkan Pemerintah.

Untuk itu disampaikannya, pelaksanaan SMSI Tahun 2021 jika akan dilakukan secara langsung lebih baik ditunda dulu. Karena peserta sidang akan sangat banyak dan pastinya menimbulkan kerumunan.

“Itu yang perlu diantisipasi. Takutnya jika hal ini terjadi dikhawatirkan bisa menjadi cluster baru penyebaran Covid-19”ujarnya.

Dikatakannya, jika pelaksanaan SMSI Tahun 2021 dilaksanakan secara online, efektivitas dan substansi pelaksanaan sidan. Dikhawatirkan tidak akan maksimal dan berpengaruh pada kualitas hasil SMSI Tahun 2021 yang ingin dicapai.

“Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut. Diharapkan untuk menunda pelaksanaan SMSI sambil mengajak jemaat warga gereja untuk mendoakan yang terbaik untuk penatalayanan Gereja kita kedepan. Karena tujuan kegiatan ini, kedepan pemuda GMIM sebagai wadah diskusi tukar pikiran dan gagasan untuk kebaikan pelayanan gereja,” ungkap Pnt Havly.(albert)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *